icon

LensaDaily.com

Kategori Berita

Cabang Berita

Pilih Tema:

Lainnya

Kembalikan Kejayaan Sepatu Lokal di Medan, Ini yang Dilakukan Rico Waas

LensaDaily - Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Waas inginkan mengembalikan kejayaan sepatu lokal di Kota Medan seperti pada era 90-an. Langkah awal, digelar sayembara desain sepatu lokal berkualitas serta mendorong masyarat untuk menggunakan produk sepatu lokal.Di tahun 90-an, prospek penjualan sepatu lokal sangat baik. Namun sejak wabah Covid19 menerpa dan masuknya sepatu dari luar, penjualan sepatu lokal drastis menurun. “Kita ingin mengadakan sayembara desain sepatu,“ kata Rico Waas saat menerima  pengurus Kopinkra Sepatu Kulit Medan di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Sudirman, Kamis 28 Agustus 2025.Kepada pengurus Kopinkra Sepatu Kulit Medan, Rico Waas minta diberi contoh. “Kita ingin lihat yang mana dari pengrajin kita memiliki produk sepatu dengan kualitas dan ketahanan yang terbaik,” ungkapnya.Orang nomor satu di Pemko Medan ini selanjutnya menyampaikan, pengrajin dan pengusaha sepatu lokal yang ada di Kota Medan wajib didukung agar mereka ke depannya lebih semangat dalam menghasilkan produk-produk baru lebih berkualitas dan diterima masyarakat.Didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Citra Effendi Capah, Kadis Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Benny Iskandar Nasution dan Kadis Pariwisata M.Odi Anggia Batubara, Rico Waas minta para pengrajin dan pengusaha sepatu dapat meningkatkan kualitas.Selain kualitas, kata Rico Waas, juga harus meningkatkan quality control dari produk yang sudah ada sekarang agar mampu bersaing di pasar-pasar yang lebih besar“Nanti pelan-pelan kita rapikan dari segi model, labelisasi, kualitas dan juga ketahanan yang teruji agar bisa kita masukan pelan-pelan ke pasar internasional,” paparnya. Sementara itu, Azri selaku Ketua Kopinkra Sepatu Kulit Medan mengungkapkan, dulu menjadi seorang pengusaha sepatu memiliki prospek yang menjanjikan di masa depan."Di tahun 90-an, prospek penjualan sepatu lokal kita masih sangat baik. Namun semenjak Covid-19 ditambah masuknya sepatu-sepatu dari luar, penjualan sepatu lokal drastis menurun,” terang Azri seraya mengatakan kualitas sepatu lokal tidak kalah dengan kualitas sepatu dari luar.

29 Agustus 2025

Kahiyang Ayu Dorong Wastra Khas Tabagsel Naik Kelas

LensaDaily - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara (Sumut) Kahiyang Ayu, menegaskan komitmen Dekranasda Sumut, mendukung pelestarian budaya dan penguatan UMKM, khususnya sektor wastra (kain tradisional) di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel).Ha tersebut Kahiyang katakan saat mengunjungi ‘Rumah Tenun Nadira’ di Jalan Imam Bonjol, Kota Padangsidimpuan. Dalam kesempatan tersebut, Kahiyang Ayu berdialog langsung dengan pemilik Rumah Tenun Nadira, Rizki Yuhdiana Siregar, untuk mengetahui lebih jauh proses produksi, serta ragam produk yang dihasilkan. Kahiyang Ayu juga membeli sejumlah kain wastra khas Tabagsel sebagai bentuk dukungan nyata terhadap produk lokal.“Kunjungan ini adalah salah satu langkah Dekranasda Sumut untuk menaikkan kelas para pengrajin wastra, agar lebih dikenal luas, bukan hanya di daerah, tetapi juga secara nasional. Salah satunya dengan cara kita ikut mengenakan dan mempromosikannya,” ungkap Kahiyang Ayu, dalam kunjungan tersebut, Selasa 19 Agustus 2025.Pemilik Rumah Tenun Nadira, Rizki Yuhdiana Siregar mengatakan, Rumah Tenun Nadira telah menjadi sentra tenun tradisional sejak berdiri pada 9 Februari 2010. Usaha ini lahir dari kecintaan terhadap kain tradisional dan semangat untuk melestarikan warisan budaya leluhur, khususnya Ulos Batak Angkola.“Kami menyediakan berbagai produk seperti ‘ready to wear’ (pakaian siap pakai), baik pria dan wanita berbahan tenun, ulos Batak, selendang, sarung, dan paroppa sadun,” jelas Rizki.Proses produksi dilakukan oleh 23 pengrajin lokal di sekitar Kota Padangsidimpuan. Rumah Tenun Nadira juga menyediakan bahan baku seperti benang poliester, katun, dan semi sutra yang dikirim ke pengrajin sesuai dengan pesanan dan motif kekinian.“Kami kirimkan bahan baku ke para pengrajin, dan mereka mengerjakannya dari rumah masing-masing,” tambahnya.Atas kunjungan dan perhatian yang diberikan Ketua Dekranasda Sumut, Rizki menyampaikan rasa terima kasih. Kunjungan ini akan menjadi motivasi bagi para pengrajin untuk lebih giat lagi menghasilkan produk yang berdaya saing.“Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Kahiyang Ayu. Semoga kunjungan ini membawa dampak positif terhadap promosi dan kebanggaan terhadap produk khas Padangsidimpuan di tengah masyarakat,” tutup Rizki. 

20 Agustus 2025

Danareksa Kembangkan KEK di Sumut, Bobby Nasution Dorong Pertumbuhan Investasi

LensaDaily - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi salah satu fokus Danareksa mengembangkan kawasan industri di provinsi ini disambut Gubernur Sumut, Bobby Nasution. Hal ini sejalan dengan permintaan Presiden Prabowo Subianto yang ingin KEK dibangun di setiap provinsi.“Kami setuju sekali kalau ada pengembangan kawasan industri di Sumut. Karena ekonomi harus tumbuh yang dibarengi dengan pertumbuhan investasi pastinya,” kata Bobby saat menerima kunjungan Direksi PT Danareksa (Persero), di Ruang Kerja Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Jumat 8 Agustus 2025.Bobby berharap Danareksa juga berperan besar dalam meningkatkan pertumbuhan investasi di Sumut. Karena, target pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumut 2029 sebesar 7,6%. Pertumbuhan ekonomi Sumut juga turut memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. “Danareksa bisa menarik para investor ke Sumut. Kita juga perlu disupport untuk masukannya investor,” katanya.Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, kata Bobby, akan memberikan stimulus dan kemudahan dalam perizinan bagi para investor. BKPM telah menargetkan investasi di Sumut sebesar Rp53,6 triliun tahun 2025. Hingga semester II tahun 2025, realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Sumut mencapai Rp28,4 triliun.Bobby mengatakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Sumut itu, maka diperlukan dukungan dari Danareksa agar pertumbuhan investasi di Sumut dapat berkontribusi dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi.Sementara itu, Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Ruchandi mengatakan kehadirannya saat ini untuk menyinkronisasikan bagaimana kebijakan investasi dari Pemprov Sumut. Danareksa, saat ini mengelola 7 kawasan industri yakni PT KITB, PT KIW, PT Kawasan Industri Medan (KIM), PT Kawasan Industri Makassar (KIMA), PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).“Sesuai rapat dengan Presiden, kawasan industri yang masih terhambat pemekarannya dialihkan ke Danareksa, agar dilakukan percepatan, termasuk di Sumut,” katanya.Yadi mengatakan, pemerintah sebagai pemegang saham utama Danareksa, telah meminta perusahaan lebih aktif membuka dan mengakuisisi serta berinvestasi di kawasan-kawasan industri baru. “Apakah itu kita tingkatkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus dengan fiskal inisiatif,” katanya.Diketahui bahwa saat ini Indonesia memiliki 24 KEK dengan total luas 21.000 hektare, salah satunya adalah KEK Seimangke yang ada di Provinsi Sumut.Pada pertemuan tersebut turut dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Effendy Pohan, Kepala DPMPTSP Sumut Faisal Arif Nasution, Kepala Biro Perekonomian Poppy Marulita Hutagalung, dan jajaran direksi PT Danareksa (Persero).

09 Agustus 2025

Terkesan dengan Geosite Taman Eden 100, Asesor UNESCO Kaldera Toba Geopark Terkejut Tahu Biayanya

LensaDaily - Salah satu asesor UNESCO Geopark Kaldera Toba Prof. Jose Brilha terkesan dengan pengalaman dan mengeksplorasi geosite saat mengunjungi Geosite Taman Eden 100. Menurutnya, untuk bisa menikmati pengalaman dan mengeksplorasi geosite ini layak dihargai 10 kali lipat dari harga saat ini.Biaya berkunjung dan mengeksplor Geosite Taman Eden 100 saat ini untuk turis asing sekitar Rp50.000. Dengan harga ini pengunjung bisa menikmati suasana hutan yang asri, pemandangan indah, konservasi anggrek, air terjun dan sungai, flora dan fauna langka, dan suguhan lainnya.“Berkeliling di sini, mempelajari ini semua, menikmati sungai, air terjun, kita bisa meminta mereka 10 kali lipat (dari harga saat ini) dan itu masih tergolong murah bagi turis asing,” kata Jose Brilha usai meninjau Taman Eden 100, Kabupaten Toba untuk revalidasi UNESCO Global Geopark Kaldera Toba, Selasa 22 Juli 2025.Bagi turis lokal menurut pengelola geosite, Made Sirait Taman Eden 100 bahkan mematok harga yang lebih murah untuk mengeksplor area seluas 40 Ha ini, hanya Rp30.000 per orang. “Kita ingin lebih banyak masyarakat yang teredukasi, mengenal lebih dekat alam, flora dan fauna khas Danau Toba, dan kawasan ini terpelihara,” kata Made Sirait.Bukan hanya harga berkunjung ke Taman Eden 100 yang membuat asesor UNESCO Geopark Kaldera Toba terkesan. Jose Brilha dan rekannya Jeon Yongmun juga terkesan dengan makanan yang disuguhkan.Saat mereka berkunjung ke Geosite Huta Ginjang, keduanya mencicipi makanan produk UMKM kawasan Danau Toba. Mereka mencoba ombus-ombus, keripik andaliman, kopi wine yang menjadi welcome drink di G20 serta makanan ringan lainnya.“Selama di sini saya banyak makan, makanan yang diberikan enak-enak dan unik,” kata Dr. Jeon Yongmun yang juga dengan lahap menyantap mangga khas Danau Toba.Selanjutnya di hari kedua tim asesor Geopark Kaldera Toba akan melanjutkan kunjungannya ke Kabupaten Samosir untuk meninjau Huta Sialagan, SMKN 1 Simanondo, Huta Raja dan Sigulati. Kemudian bergerak ke Kabupaten Karo untuk meninjau Simalem Resort, Air Terjun Sipisopiso, Tongging dan berakhir di Silalahi. 

23 Juli 2025

Hashim Djojohadikusumo Resmikan Pabrik Karet Remah di Aceh Barat

LensaDaily - Pabrik karet remah milik PT Potensi Bumi Sakti yang berlokasi di Gampong Glee Siblah, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat mulai resmi beroperasi hari ini. Peresmian dilakukan langsung oleh Hashim Djojohadikusumo, tokoh nasional dan pendiri ARSARI Group, induk usaha dari PT Potensi Bumi Sakti. Pabrik ini bergerak di bidang pengolahan karet remah (crumb rubber), yang berasal mayoritas dari karet rakyat (Bahan Olah Karet Rakyat/BOKAR). Karet remah merupakan bahan baku utama industri ban, di mana secara global sekitar 75% produksi karet remah diserap oleh industri ban.Kehadiran pabrik ini di Aceh Barat diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi yang signifikan, antara lain: mendorong peningkatan nilai tambah komoditas karet rakyat lokal, menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah besar, meningkatkan pendapatan petani karet.Juga mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan barat Aceh, memberikan kontribusi terhadap peningkatan devisa melalui ekspor, dan mendorong terbangunnya ekosistem industri hilir karet di Aceh.Acara peresmian dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Aceh, termasuk di antaranya Muzakir Manaf, Gubernur Aceh.Dari asosiasi industri, hadir Ketua Umum GAPKINDO, Alex Kurniawan Edy, bersama Ketua GAPKINDO Sumatera Utara, Ishak Leono, dan Sekretaris Eksekutif GAPKINDO Sumatera Utara, Edy Irwansyah."Pada tahap awal operasional, pabrik menargetkan produksi sebesar 30.000 ton karet remah per tahun, menyerap sekitar 200 tenaga kerja. Pada tahun-tahun mendatang produksi akan ditingkatkan sehingga tenaga kerja yang diserap lebih banyak," ujar Hashim Djojohadikusumo.Sedangkan Gubernur Aceh menegaskan bahwa penurunan angka pengangguran merupakan salah satu visi dan misi utamanya. "Kehadiran PT Potensi Bumi Sakti disambut baik karena perusahaan ini dinilai telah berkontribusi aktif dalam upaya pencapaian target tersebut, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja di wilayah Aceh," jelasnya.Ketua Umum GAPKINDO Alex Kurniawan Edy, menyambut positif kehadiran PT Potensi Bumi Sakti di Aceh Barat. Keberadaan pabrik baru ini patut disyukuri dan menjadi angin segar, terutama mengingat dalam sepuluh tahun terakhir puluhan pabrik se-Indonesia telah tutup. Terlebih lagi, pabrik ini merupakan satu-satunya industri pengolahan karet remah di Provinsi Aceh.Pabrik ini diharapkan menjadi pionir industri hilir karet di Aceh, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen dan eksportir karet alam terkemuka di dunia.

08 Juli 2025